Termenung sendirian di awal bulan maret ini..... di rumah sendiri anak anak sekolah. hmmm... bersyukur di tahun ini masih diberi kesempatan Tuhan untuk bernafas,mengasuh anak , dan berbakti ke suami. Jelang di umur ke 32 berkeinginan tambah mature dan bijak dalam bertindak dan tambah sempurna pengabdianku untuk keluarga.
Liat foto anak anak yang dulu masih kecil,ternyata semakin besar. Ga berasa si sulung udah 13 tahun dan si bungu 9 tahun....rasanya baru kemarin kita masih tinggal di Sulawesi dan anak anak masih kecil terutama Azkal baru belajar jalan di pinggir laut belakang rumah .... lahhh kok sekarang udah sama besarnya sama badan aku?!?tidak terasa waktu cepat berjalan hehehe... apalagi sekarang karena Ailsa udah SMP juga makin pinter bantuin bundanya ngerjain pola atau bantuin apa yang dia bisa. Azkal juga mau bantu bantu yang semampunya..
Alhamdulillah Ya Rabb... bukan kau manjakan kami dengan kebahagian materi... tapi diberi pengalaman yang tidak ternilai dalam perjalanan hidup keluarga ini, sehingga kami kaya akan bathin...
Kekuatan bathin kami berawal saat hidup di daerah konfli di Ambon tahun 1999 yang sangat menguras air mata dan perjuangan hidup , ditengah konflik perang saudara dan hidup sangat jauh dari keluarga dan harus survive karena harus mengungsi disaat hamil tua...rasanya saat itu ingin menangis tapi tak ada gunanya karena jauh dari keluarga. Kehidupan jatuh bangun saat suami PTIK di Jakarta, Kabahagian saat tinggal di Karawang,Bandung,Purwakarta, Kabahagiaan saat kembali harus ikut suami di tahun 2005 tinggal di daerah konflik di Sulawesi Tengah yang tak terlupakan ,karena selalu ditinggal suami BKO ke Poso karena daerah itu masih rawan, juga hari hari yang diisi oleh lari dari rumah karena gempa yang sering terjadi tiap hari hahahaha, Sampai akhirnya kami kembali ke Jakarta di 2008. Kemudian kembali pindah ke Banten di 2010..dan entah esok kemana lagi kaki ku melangkah mengikuti suami yang mengabdi untuk negara ,
Walau kadang miris karena orang selalu mencaci aparat penegak hukum. Padahal kami dan teman teman lainnya yang merasakan harus survive dan jatuh bangun tidak merasakan apa yang orang komentari dan caci di televisi. Seandainya mereka tau kehidupan asli dari seorang penegak hukum yang jauh dari gelimang harta...mirissss. apakah mau mereka yang mencaci dan berkomentar miring bertukar peran dengan suami kami? yang harus berjihad untuk keluarga sekaligus mempertaruhkan nyawa jarang pulang untuk menangkap teroris atau penjahat. hmmmm.... ini mungkin hanya jeritan para istri Polisi yang suaminya berjibaku dengan konflik masyarakat tetapi masih dicaci.
Tapi itulah kehidupan yang kujalani....penuh dengan pengalaman indah dengan dinamika kultur masyarakat Indonesia tak akan terlupakan. entah apa yang akan aku alami di 2012 ini.... Yang jelas Allah akan memberikan sejuta pengalaman indah bagi ku dan keluarga yang membuat kami makin kaya akan bathin... Subhanallah....
Bismillah...mantapkan kami ya Allah dalam menapaki tahun 2012 ini, mudahkan kami dalam menjalaninya..jauhkan keluarga kami dari marabahaya... amim amin YRA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar